Rahasia Doa Masuk Pasar
Maaf
tadz,
Saya
pernah mendengar doa masuk pasar, mall, atau tempat keramaian. Pahalannya
sangat besar, yaitu dihapuskan sejuta kesalahan dan dicatat sejuta kebaikan.
Apakah hadis itu shahih? Mengapa bisa demikian?
Bu
Barkah, Maguwo Sleman, YK
Jawaban:
Bismillah
was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Teks
hadisnya:
Dari
Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ دَخَلَ سُوقاً مِنَ الأَسْوَاقِ، فَقَالَ:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ
الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ
حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ
Artinya:
“Barangsiapa
masuk pasar, kemudian dia membaca:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ
LAA
ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU, WA HUWA
‘ALA KULLI SYAI’IN QODIIR.
Siapa
yang membaca doa di atas ketika masuk pasar, Allah akan mencatat untuknya satu
juta kebaikan, dan menghapuskan darinya satu juta keburukan.”
Keterangan
Status Hadis:
Dalam
Silsilah al-Ahadits as-Shahihah, Imam al-Muhadits, al-Albani rahimahullah
menjelaskan status hadis ini,
Hadis
ini diriwayatkan oleh at-Thabrani dalam ad-Du’a (2/1167/793), dari Ubaid bin
Ghannam dan al-Hadhrami, keduanya dari Ibnu Abi Syaibah, dari Abu Khalid
al-Ahmar, dari al-Muhajir bin Habib, dari Salim bin Abdullah bin Umar, dari
Ibnu Umar, dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Hadis
ini juga diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad dalam Zawaid az-Zuhd (hlm. 214),
dari Ibnu Abi Syaibah, dengan sanad yang sama seperti di atas. Hanya saja,
tidak disebutkana nama Salim bin Abdullah bin Umar.
Kemudian
Imam al-Albani menegaskan,
ورجال إسناده ثقات غير المهاجر بن حبيب، وهو
محرف، والصواب “مهاصر”
”Perawi
dalam sanad hadis ini semuanya tsiqah, selain al-Muhajir bin Habib, dan ada
kesalahan penulisan nama. Yang benar, Muhashir (bin Habib).” (Silsilah
as-Shahihah, 7/381)
Tentang
Muhashir bin Habib
Muhashir
bin Habib az-Zubaidi, saudara Dhamrah bin Habib az-Zubaidi dari daerah Syam.
Abu Hatim mengatakan, “Tidak masalah dengannya.”
Beliau
dinilai tsiqqah (terpercaya) oleh Ibnu Hibban, al-Ajuli, dan al-Haitsami. Dalam
bukunya at-Tsiqat (daftar perawi terpercaya), Ibnu Hibban menyebutkan biografi
Muhashir,
يروي عن جماعة من الصحابة، وعنه أهل الشام، مات
سنة ثمان وعشرين ومئة
“Beliau
meriwayatkan dari sekelompok sahabat. Dan beliau menyampaikan hadis kepada
penduduk syam. Meninggal tahun 128 H. (at-Tsiqat Ibnu Hibban, 5/454, dinukil
dari Silsilah as-Shahihah, 7/379).
Kesimpulan
berdasarkan keterangan di atas, hadis yang menyebutkan anjuran doa khusus
ketika pasar adalah hadis yang hasan, sehingga bisa diterima sebagai dalil.
Arti
Doa Masuk Pasar
Teks
Doa:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ
LAA
ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU, WA HUWA
‘ALA KULLI SYAI’IN QODIIR.
(Tidak
ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagiNya dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu)
Rahasia
Dzikir Masuk Pasar
Dzikir
ini sangat ringan, namun memberikan nilai pahala sangat besar. Mengapa bisa
demikian? Jawabannya karena dzikir ini dibaca di pasar. Di baca di tempat
umumnya manusia lupa Allah, jauh dari ibadah.
Di
saat manusia dalam kondisi lupa Allah, ada diantara hamba-Nya yang justru
berdzikir dan mengingat Sang Pencipta. Di saat semua manusia sibuk dengan dunia
dan perdagangannya, dia justru menjadi orang yang ingat Allah. Banyak berdzikir
ketika di masjid, atau ketika di tengah majlis dzikir, adalah perbuatan yang
lumrah. Namun berdzikir di tempat umumnya orang lupa Allah, adalah amalan yang
istimewa.
Beramal
di Tengah Kelalaian Manusia
Kebiasaan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, melaksanakan jamaah isya di awal malam.
Beliau rutinkan itu, agar tidak memberatkan umatanya. Namun suatu ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isya hingga tengah
malam. Para sahabat dengan setia menunggu beliau di masjid hingga tengah malam.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan membesarkan hati para
sahabatnya,
مَا يَنْتَظِرُهَا أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ
غَيْرَكُمْ
”Tidak
ada seorangpun di muka bumi ini yang menunggu shalat isya, selain kalian.” (HR.
Bukhari 566 dan Muslim 638)
Ketika
menjelaskan hadis ini, Ibnu Rajab mengatakan,
وفي هذا إشارة إلى فضيلة التفرد بذكر الله في
وقت من الأوقات لا يوجد فيه ذاكر له ولهذا ورد في فضل الذكر في الأسواق ما ورد من
الحديث المرفوع والآثار الموقوفة حتى قال أبو صالح: إن الله ليضحك ممن يذكره في السوق
وسبب ذلك أنه ذكر في موطن الغفلة بين أهل الغفلة
Dalam
hadis ini terdapat keterangan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah di
waktu-waktu dimana tidak ada orang yang berdzikir. Karena itulah, terdapat
keutamaan besar untuk dzikir ketika masuk pasar, sebagaimana disebutkan dalam
hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keterangan sahabat. Hingga
Abu Sholeh mengatakan,
“Sesungguhnya
Allah tertawa terhadap orang yang berdzikir ketika masuk pasar. Sebabnya adalah
orang ini berdzikir di tempat yang melalaikan, di tengah-tengah orang yang
lalai untuk berdzikir kepada Allah.” (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 131).
Kemudian,
al-Hafidz Ibnu Rajab menyebutkan beberapa keutamaan berdzikir di tengah
kelalaian masyarakat dalam mengingat Allah, diantaranya,
1.
Dzikir ini akan lebih rahasia. Sementara amal sunah yang lebih rahasia,
nilainya lebih besar. Karena itu, dzikir di keramaian hendaknya dibaca pelan,
tanpa menggunakan tasbih.
2.
Amal ini lebih berat dilakukan. Karena umumnya manusia akan mengikuti apa yang
dilakukan masyarakat di sekitarnya. Dan semakin berat amal itu dikerjakan,
pahalanya semakin besar.
3.
Berdzikir di tengah kelalaian masyarakat, menjadi sebab Allah tidak menurunkan
adzab kepada mereka. Ibnu Rajab menyebutkan,
قال بعض السلف: ذاكر الله في الغافلين كمثل
الذي يحمي الفئة المنهزمة ولولا من يذكر الله في غفلة الناس لهلك الناس
Sebagian
ulama salaf mengatakan, ”Berdzikir mengingat Allah di tengah orang yang lupa
Allah, ibarat orang yang melindungi sekelompok masyarakat yang lemah. Andaikan
bukan karena keberadaan orang yang berdzikir di tengah kelalaian manusia,
niscaya mereka akan binasa.” (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 133).
Kisah
Menakjubkan
Diceritakan
oleh Abu Qilabah (w. 104 H) – seorang ulama tabiin –,
التقى رجلان في السوق فقال أحدهما للآخر تعال
نستغفر الله في غفلة الناس ففعل فمات أحدهما فلقيه الآخر في النوم فقال علمت أن
الله غفر لنا عشية التقينا في السوق
Ada
dua orang mukmin yang ketemu di pasar. Kemudian yang satu menasehatkan kepada
temannya, ’Mari kita memohon ampun kepada Allah di tengah kelalaian manusia.’
Keduanyapun banyak membaca istighfar. Suatu ketika salah satu orang ini
meninggal. Tiba-tiba yang hidup ketemu temannya dalam mimpi. Dia berpesan,
’Tahukah kamu, ternyata Allah mengampuni dosa kita sore hari ketika kita ketemu
di pasar.’ (At-Targhib wa at-Tarhib, no. 2620)
Semoga
kita dimudahkan untuk selalu rutin berdzikir di setiap kesempatan.
Allahu
a’lam
Dijawab
oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Read
more https://konsultasisyariah.com/21026-doa-masuk-pasar-dan-rahasianya.html
0 Komentar