Doa Setelah Shalat Witir
Adakah doa atau bacaan khusus setelah shalat witir?
Doa Setelah Shalat Witir
Ada dua doa yang bisa diamalkan sebagai berikut:
[1]
“Subhaanal malikil qudduus –dibaca 3x-
[artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai
kekurangan]” (HR. Abu Daud no. 1430, An-Nasai no. 1735, dan Ahmad 3: 406.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatkaan bahwa sanad hadits ini shahih)
[2]
“Allahumma inni a’udzu bi ridhaoka min
sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi
tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik”
-dibaca 1x- [artinya: Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari
kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung
kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan
kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu
sendiri]. (HR. Abu Daud no. 1427, Tirmidzi no. 3566, An-Nasa’i no. 1748 dan
Ibnu Majah no. 1179. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini
shahih)
Cara Baca “Subhaanal Malikil Qudduus”
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata,
“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca ‘subhaanal malikil qudduus
(sebanyak tiga kali)’, beliau memanjangkan di akhirnya.”
(HR. An-Nasa’i no. 1700, Ibnu Majah no. 1182. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
Dari Ibnu ‘Abdirrahman bin Abza, dari bapaknya, ia
berkata,
“Jika mengucapkan salam, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca, ‘Subhaanal malikil qudduus’ sebanyak tiga kali lalu
beliau mengeraskan suaranya pada ucapan yang ketiga.”
(HR. An-Nasa’i no. 1733 dan Ahmad 3: 406. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Cara membacanya:
Mengeraskan bacaan terakhir berbeda dengan bacaan
“subhaanal malikil qudduus” di pertama dan kedua.
Memanjangkan bacaan “qudduus” dengan empat atau enam
harakat.
Apakah Ada Tambahan “Rabbil Malaikati war Ruuh”?
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata,
“Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengucapkan salam, beliau mengucapkan, ‘Subhaanal malikil qudduus’ sebanyak
tiga kali dan di suara ketiga, beliau memanjangkan suaranya. Lalu beliau
mengucapkan, ‘Rabbil malaikati war ruuh.’ ” (HR. As-Sunan
Al-Kubra Al-Baihaqi 3: 40 dan Sunan Ad-Daruquthni 4: 371. Tambahan ‘rabbil
malaikati war ruuh’ adalah tambahan maqbulah yang diterima).
Tambahan ‘rabbil malaikati war ruuh’ adalah tambahan yang
diterima. Sehingga doa setelah witir bisa pula dengan ‘subhaanal malikil
quddus’ sebanyak 3 kali lalu bacaan terakhir dikeraskan atau dipanjangkan lalu
ditambahkan dengan rabbil malaikati war ruuh.
Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.
Artikel Rumaysho.Com
0 Komentar