Doa Menjenguk Orang yang Sakit
Sebagai seorang muslim, tentu menjadi hal yang
disunnahkan manakala ada saudara, tetangga atau temannya yang sedang sakit,
lalu kita datangi untuk menjenguknya. Ketika menjenguk orang yang sedang sakit
inipun kita harus tahu aturannya, jangan sampai hanya gara-gara menjenguk, kita
malah menimbulkan suasana yang malah tidak kondusif atau malah membuat sakitnya
seseorang menjadi parah.
Selain untuk mengetahui kondisinya, juga untuk memberikan
semangat untuk tetap berfikir positif agar bisa lekas sembuh dan satu lagi
yaitu mendoakannya. Nah, giliran doa ini kadang-kadang kita ada yang belum tahu
dan belum hafal.
Namanya doa, tentunya bisa diucapkan dalam bahasa apa
saja. Namun, akan menjadi lebih baik lagi apa yang kita doakan kepada orang
yang sakit sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh baginda Rasulullah saw.
Adapun doa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.,
ketika menjenguk orang yang sakit adalah sebagai berikut:
Allaahumma rabban naasi adzhibil ba’ sa,
wasyfi antasy syaafii laa syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru
saqaaman
“Ya Allah Wahai Rabb segala manusia,
hilangkanlah penyakitnya, dan sembukanlah penyakitnya, (hanya) Engkau-lah yang
dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, melainkan
kesembuhan yang tidak akan menyisakan penyakit lagi”
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan bantuan
antar sesama. Termasuk dalam hal doa seperti di atas. Manusia tentunya akan
berusaha terlebih dahulu manakala anggota badannya ada yang terasa sakit. Mulai
dari beristirahat dari aktifitas yang dilakukannya, memeriksakan diri ke
dokter, membeli dan meminum obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, dan
lain-lainnya.
Ketika seseorang diberikan suatu kesembuhan atas penyakit
yang dideritanya, bisa jadi itu atas usaha dan doa yang telah dipanjatkan oleh
dirinya sendiri beserta sanak famili dan kerabat yang mengunjunginya.
Adapun ketika seseorang sudah berusaha dengan semaksimal
mungkin dan masih belum diberikan kesembuhan oleh Allah swt., maka hendaknya
orang tersebut tidak berputus asa dan terus ber-ikhtiar serta tetap berbaik
sangka (husnudzan), bisa jadi Allah swt. menggantinya dengan rencana lain, yang
tentu kita semua tidak bisa mengetahuinya.
Manusia pun sudah harus melakukan kewajibannya untuk
membantu manakala ada manusia yang lain sedang mengalami cobaan, karena hal itu
tentu akan sangat terasa sekali jika diri kita sendiri yang mengalaminya.
Sumber:
(https://portal-ilmu.com)
0 Komentar